Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksi kinerja industri manufaktur tetap menguat pada 2024 atau pada tahun politik. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi masih positif dikisaran 5%.

Optimisme tersebut juga menepis kondisi keraguan pelaku usaha yang tercerminkan dalam Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur RI yang masih dalam fase ekspansif yakni di level 51,5 pada Oktober. Angka tersebut turun dari bulan sebelumnya 52,3.

Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kadin Bobby Gafur Umar mengatakan tren pelemahan PMI telah terjadi selama 5 bulan terakhir. Namun, menurut Bobby, resiliensi manufaktur masih teruji dengan pertumbuhan 5,20% (year-on-year/yoy) pada triwulan III, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi RI.

"Kalau kita bisa tutup [pertumbuhan ekonomi 2023] di angka 5%, prediksi pemerintah juga tahun depan masih dikisaran 5%, rasanya 2024 industri masih menjanjikan," kata Bobby, dikutip Kamis (23/11/2023).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung sektor industri dalam upayanya memenuhi komitmen berkelanjutan sesuai Sustainable Development Goals (SDGs) 2015-2030. Salah satu upaya yang dilakukan Kemenperin adalah melakukan pemetaan awal kondisi industri remanufaktur di dalam negeri yang akan dijadikan dasar penyusunan peta jalan pengembangan industri bila industri remanufaktur potensial untuk semakin dikembangkan.

"Pengembangan industri remanufaktur berperan kunci dalam mencapai netralitas emisi gas rumah kaca dengan memperpanjang umur produk, mengurangi kebutuhan produksi barang baru yang memicu emisi gas rumah kaca," ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan persnya pada Selasa (14/11).

Industri remanufaktur adalah kegiatan pemulihan barang yang telah habis masa pemakaiannya menjadi produk yang layak pakai kembali dengan langkah-langkah seperti membongkar, membersihkan, memperbaiki, dan mengganti komponen yang rusak.

Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang) mendapat investasi langsung dari PT Wanxinda Group Rp 1 triliun. Investasi itu disebut bisa membuka 200 ribu lapangan pekerjaan bagi masyarakat Jawa Tengah.

"Nilai investasi ini besar sekali bisa mencapai Rp 1 triliun dan berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja hingga 200 ribu orang, khususnya bagi masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya," kata Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi di Menara Danareksa, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2023).

Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan menjelaskan lebih rinci bahwa Rp 1 triliun itu digelontorkan PT Wanxinda Group untuk biaya sewa lahan. Perusahaan asal Fujian, China itu akan menggarap pengembangan infrastruktur penunjang dan lanjutan seperti jalan sekunder dan jalan tersier.

Berbagai pengembangan ini akan menyesuaikan kebutuhan tenant yang ada. PT Wanxinda Group diharapkan bisa mengajak berbagai investor China untuk membangun pabrik di KIT Batang. Berbagai perusahaan itu diharapkan bisa mendatangkan investasi US$ 1,5 miliar atau Rp 25 triliun di KIT Batang.

Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI) memproyeksi pertumbuhan produksi baja ringan pada tahun 2024 terungkit hilirisasi industri.

Ketua Umum Asosiasi Roll Former Indonesia, Nicolas Kesuma mengatakan dorongan pemerintah untuk hilirisasi industri merupakan kebijakan strategis yang dapat meningkatkan kinerja industri nasional.

"Target produksi rata rata produsen baja ringan anggota asosiasi baja ringan meningkat sampai 25%," kata Nicolas kepada Bisnis, Minggu (12/11/2023).

Optimisme hilirisasi tersebut dinilai masih perlu didorong oleh inovasi dari para pelaku usaha sehingga dapat menarik investasi untuk meningkatkan kapasitas dan kontinuitas produksi.

Adapun, menurut Nicolas, hilirisasi menjadi keuntungan bagi industri baja ringan yang berada di hilir. Hal ini ditercerminkan dari kinerja industri baja yang masih mengalami pertumbuhan sepanjang 2023.

Indonesia telah mengalami pertumbuhan positif dan agresif dalam pembangunan serta pengoperasian fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral dalam beberapa tahun terakhir, sebagai bagian dari strategi nasional untuk mendorong industri hilir.

Meskipun perkembangan ini menjadi peluang transformasional bagi negara dan rantai nilai sektor pertambangan, penting untuk menekankan bahwa evaluasi, pembangunan, dan peluncuran aset baru harus dilakukan dengan perencanaan matang serta pengawasan berkelanjutan agar tidak membahayakan sektor industri ini.

Dalam kajian terbarunya terhadap sektor pengolahan dan pemurnian mineral Indonesia, perusahaan konsultan dss+ telah memanfaatkan pengalamannya dalam membantu klien di tingkat lokal dan global untuk menyelesaikan proyek modal dengan lebih baik dalam hal kerangka waktu dan anggaran.

Kinerja industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (ILMATE) masih tercatat gemilang dengan pertumbuhan mencapai 10,00 persen (y-on-y) pada kuartal III tahun 2023, atau mencapai total nilai sebesar Rp159,41 trilliun. Di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil, sektor ILMATE justru semakin bergeliat hingga mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94 persen pada periode yang sama.

 Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier menyampaikan, pertumbuhan ILMATE yang moncer hingga double digit terjadi sejak kuartal III-2022, sedangkan pertumbuhan ILMATE melesat jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional sudah sejak kuartal I-2021. Hal ini menunjukan bahwa sektor ILMATE menjadi kontributor yang signifikan terhadap kinerja industri manufaktur maupun ekonomi nasional.