Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan strategi untuk meningkatkan keterlibatan dan peran Indonesia dalam rantai nilai global atau global value chain (GVC).

"Beberapa strategi dapat ditempuh, baik di tingkat perusahaan maupun di tingkat pemerintah, untuk meningkatkan keterlibatan Indonesia dalam GVC," ujar Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional (ASDIPI) Direktorat Jenderal Ketahanan Perwilayah dan Akses Industri Nasional Kemenperin Syahroni Ahmad atau disapa Roni dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Dia menambahkan bahwa pada tingkat perusahaan maka perusahaan dapat memberikan pendidikan dan pelatihan, efisiensi manajemen, aliansi strategis dengan multi-national corporations (MNC), serta pemenuhan standard internasional.

"Adapun pemerintah dapat memberikan pelatihan teknis (khususnya bagi industri kecil menengah atau IKM, misalnya pendampingan ekspor), kebijakan terkait fasilitasi dalam perdagangan internasional serta market intelligence," katanya.

Industri semen Indonesia terus bertransformasi menuju keberlanjutan, seiring dengan komitmennya untuk mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emission/NZE) pada tahun 2050. Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, di tengah berbagai tantangan global.

Industri semen menjadi salah satu industri yang terus menunjukkan kekuatan dan peran signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan enam belas produsen semen terintegrasi dan total kapasitas produksi mencapai 120 juta ton per tahun (Mta), Indonesia menempati posisi sebagai salah satu produsen semen terbesar di Asia Tenggara. Konsumsi semen yang tinggi di Indonesia ini merupakan indikator penting dari pertumbuhan ekonomi yang stabil.

“Produsen semen Indonesia terus melakukan perbaikan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan dan menciptakan iklim usaha yang kondusif, serta meningkatkan daya saing di pasar regional dan global,” kata Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam (ISKPBGN) Putu Nadi Astuti di Jakarta, Senin (1/7).

Kementerian Perindustrian terus mendorong laju kinerja sektor industri otomotif di Indonesia, termasuk dari segi peningkatan pasar dan penjualan mobil di dalam negeri. Apalagi, industri otomotif merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan karena mampu memberikan kontribusi yang signfikan bagi perekonomian nasional.

“Industri alat angkut menjadi motor utama pertumbuhan PDB industri pada tahun 2023 dengan pertumbuhan sebesar 7,63 persen atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor industri secara keseluruhan. Pertumbuhan industri alat angkut tersebut tidak terlepas dari kontribusi sektor otomotif,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Putu Juli Ardika di Jakarta, Rabu (10/7).

Namun demikian, dalam 10 tahun terakhir, penjualan untuk kendaraan mobil di pasar domestik masih cenderung bertahan pada angka 1 juta unit. “Tentunya diperlukan langkah-langkah strategis untuk dapat meningkatkan penjualan tersebut,” ujar Putu.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong kerja sama dalam pengembangan industri otomotif, antara lain diwujudkan melalui kolaborasistrategis dengan berbagai pihak seperti kementerian, lembaga, dan asosiasi, termasuk juga dengan negara mitra potensial. Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah antara Indonesia-Jepang dalam bidang elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar Carbon Neutrality (CN), termasuk bio-fuel.

“Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang telah menjadi partner strategis dalam kerja sama yang berkelanjutan dengan tujuan untuk mencapai netralitas karbon di industri otomotif,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Putu Juli Ardika di Jakarta, Jumat (28/6).

Pada 27 Juni 2024, Kemenperin sukses menggelar The 5th Automotive Dialogue Indonesia-Japan di Jakarta. “Sebagai salah satu leader dalam industri otomotif di dunia, Jepang merupakan mitra utama dalam komitmen Indonesia terhadap pengembangan sektor otomotif, terutama dalam mencapai netralitas karbon,” ungkap Putu.

Proyek investasi ekosistem baterai dan kendaraan listrik yang digarap PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). PT HLI merupakan konsorsium antara perusahaan Korea Selatan, Hyundai dan LG.

Menurut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, proyek ini merupakan ekosistem baterai dan kendaraan listrik pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Proyek ini akan terintegrasi dari hulu ke hilir dan menjadi yang pertama di dunia.

"Kemarin atas dukungan Pak Erick (Menteri BUMN), semua tahapan ekosistem mulai dari baterai, dari mining smelter, prekusor, katot, baterry cell, sampai dengan mobil," katanya dalam Peresmian Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik Korea Selatan di Indonesia, Karawang New Industry City (KCIC) Rabu (3/7/2024).

Industri Pengolahan masih terus bertahan di tengah tekanan ketidakpastian ekonomi global. Hal ini tampak pada Indeks Kepercayaan Industri bulan Juni 2024, yang menunjukkan bahwa kondisi umum kegiatan usaha sektor industri mengalami sedikit peningkatan dibandingkan bulan Mei 2024, yaitu sebesar 1%. Persentase responden yang menjawab kondisi usahanya meningkat dan stabil, naik dari 74,4% menjadi 75,4%.

“Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Juni 2024 mencapai 52,5, tidak berbeda dengan angka IKI bulan Mei 2024. Ini merupakan sinyal bertahan industri di tengah kondisi iklim usaha global saat ini,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Kamis (27/6).

Hal ini tidak sejalan dengan pola nilai IKI periode tahun sebelumnya. IKI Juni tahun 2023 mengalami peningkatan ekspansi 3,03 poin dari IKI bulan Mei 2023 dan masih merupakan yang tertinggi yaitu sebesar 53,93, kondisi kegiatan usaha yang naik dan stabil mencapai 78,8%. Pola nilai IKI bulan Juni 2024 masih mengikuti pola IKI sejak dari bulan Februari 2024.