Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier mengatakan, industri alat kesehatan mampu menyumbang devisa signifikan bagi negara. Pada 2023, ekspor di sektor industri alat kesehatan tembus US$ 209,4 juta atau sekitar Rp 3,26 triliun.

"Industri alat kesehatan telah mampu menyumbang devisa negara yang cukup signifikan melalui kinerja ekspor produknya yang mencapai US$ 209,4 juta sepanjang tahun 2023," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/2/2024).

Ia menambahkan, industri alat kesehatan dalam negeri telah menunjukkan kemampuannya dalam ajang internasional melalui keikutsertaan pameran Arab Health 2024 di Dubai. Arab Health 2024 merupakan pameran sektor kesehatan terbesar kedua di dunia yang diikuti lebih dari 3.450 eksibitor serta 110.000 healthcare professional dari 180 negara.

Industri pengolahan diprediksi menguat 6 bulan ke depan yang ditandai dengan peningkatan optimisme pelaku usaha. Adapun, subsektor yang paling optimistis yaitu industri alat angkutan lainnya dan industri kertas.

Berdasarkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) optimisme pelaku usaha secara keseluruhan mengalami peningkatan menjadi 67,6% pada Januari 2024 dari bulan sebelumnya 62,42%.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional, Eko S.A. Cahyanto mengatakan subsektor industri alat angkutan lainnya memiliki optimisme tertinggi sebesar 83,3%, diikuti industri kertas dan barang dari kertas sebesar 81,1%.

"Optimisme pelaku usaha enam bulan ke depan naik dari 62,42% menjadi 67,6%. Nilai ini tertinggi sejak IKI dirilis [pada November 2022]," Eko dalam siaran pers, dikutip Kamis (1/2/2024).

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan kinerja industri kertas mengalami pertumbuhan positif yakni 4,52% sepanjang 2023 yang didongkrak pesatnya permintaan menjelang Pemilu 2024.

"Pertumbuhan industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman yang mencapai 4,52% dipengaruhi oleh kenaikan permintaan percetakan menjelang pemilu 2024," kata Agus dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (11/2/2024).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) laju pertumbuhan industri kertas melesat dari periode tahun 2022 yang tumbuh 3,73%. Namun, secara kuartalan persentasenya turun dari 5,49% senilai Rp21,68 triliun pada kuartal III/2023.

Optimisme pengusaha industri kertas dalam 6 bulan ke depan pun tinggi. Indeks Kepercayaan Industri (IKI) industri kertas dan barang dari kertas sebesar 81,1%.

Investasi di industri makanan dan minuman diproyeksi kembali bergeliat pada semester pertama 2024. Hal ini seiring dengan kondisi daya beli dan konsumsi masyarakat yang terus menguat pascapandemi.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi industri mamin pada semester I/2023 sebesar Rp26,7 triliun dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan US$1,11 miliar dari PMA.

Ekonom Core Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan tren pertumbuhan laju investasi di industri mamin akan berlanjut pada awal tahun ini lantaran banyaknya sentimen positif.

"Saya kira industri makanan di awal tahun ini akan cukup prospektif di tengah peluang pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan juga bantuan sosial yang akan digulirkan oleh pemerintah," kata Yusuf saat dihubungi, Selasa (30/1/2024).

Pelaku industri komponen otomotif optimistis kinerja akan membaik dan bertumbuh pada tahun ini setelah sepanjang tahun lalu jumlah penjualan mobil mengalami penurunan yang berimbas pada kinerja industri komponen otomotif.

Sekretariat Jenderal Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Rachmad Basuki mengatakan, untuk kinerja komponen otomotif sepanjang 2023 memang mengalami penurunan. Walau begitu GIAMM tetap optimistis kinerja komponen otomotif akan lebih baik di tahun ini.

"Meskipun total produksi tahun 2023 untuk roda empat sedikit menurun 40.000 unit, akan tetapi total produksi kendaraan roda dua mengalami kenaikan hampir 1 juta unit," kata Rachmad kepada KONTAN, Senin (5/1).

Emiten produsen komponen, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mengaku dari sisi penjualan sebagai produsen komponen tetap mengalami peningkatan karena adanya proyek-proyek baru untuk roda dua dan roda empat dan juga produsen komponen otomotif.

Kementerian Perindustrian fokus untuk mengembangkan industri alat kesehatan dalam negeri agar semakin berdaya saing di kancah global. Apalagi, industri alat kesehatan merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai dengan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Kami terus memacu produk alat kesehatan buatan industri dalam negeri bisa menjadi produk ekspor unggulan lndonesia. Sebab, produk alat kesehatan ini mempunyai potensi yang sangat besar untuk dipasarkan ke mencanegara,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier saat memberikan sambutan pada Pembukaan Paviliun Indonesia dalam Pameran Arab Health Tahun 2024 di Dubai, Senin (29/1).

Dirjen ILMATE mengemukakan, melalui keikutsertaan di ajang Arab Health 2024, industri alat kesehatan nasional punya peluang untuk memperluas pasar ekspornya ke sejumlah negara Uni Emirat Arab. Tahun ini, Kemenperin memfasilitasi 16 perusahaan alat kesehatan dalam negeri tampil pada event tingkat internasional tersebut, yang berlangsung di Dubai World Trade Center pada 29 Januari-1 Februari 2024.