Di tengah penurunan investasi di sektor tekstil Indonesia, investor asing dari Korea Selatan dan Taiwan masih tetap loyal untuk berinvestasi di sektor ini.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Ignatius Warsito menyebutkan pada kuartal I/2023 sektor TPT masih dilirik oleh investor asing, dengan perbandingan penanaman modal asing (PMA) yang lebih dominan dibandingkan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Mayoritas investor asing di sektor tekstil berasal dari Korea Selatan dan Taiwan.

“Investasi tekstil kuartal/I 2023 ini sebenarnya naik lebih banyak PMA-nya,” tutur Warsito kepada Bisnis di Kompleks Parlemen, beberapa waktu lalu.

Melihat dari data investasi dalam laman National Single Window for Investment (NSWI) BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal), PMA tekstil pada kuartal I/2023 tercatat sebesar US$74,34 juta atau setara dengan Rp1,10 triliun (dengan kurs Rp14.892).

Industri otomotif nasional kian menunjukkan daya saingnya di kancah global, dengan semakin banyaknya permintaan dari pasar ekspor. Hal ini menandakan bahwa Indonesia selain menjadi basis produksi, juga sebagai hub ekspor bagi sejumlah produsen otomotif ternama di tanah air.

“Langkah positif tersebut tentu dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi, industri manufaktur kendaraan roda empat nasional sudah berhasil menjadi pahlawan devisa,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Seremoni Produksi dan Ekspor Yaris Cross Mobil Elektrifikasi Ke-2 Persembahan Toyota Indonesia di Karawang, Selasa (13/6).

Menperin menyebutkan, sumbangsih industri otomotif terhadap devisa tercemin dari kemampuan ekspor secara Completely Buit Up (CBU) sebanyak 166 ribu unit mobil pada periode Januari-April 2023 atau meningkat 26 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 berjumlah 131 ribu unit. “Secara nilainya, ekspor CBU pada periode Januari sampai April itu sebesar USD2,06 miliar atau meningkat 27,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang mencapai USD1,61 miliar.

Nilai ekspor sektor alas kaki nasional pada Mei 2023 sebesar US$600,8 juta tercatat mengalami peningkatan sebesar US$157,9 juta atau naik 35,66 persen dibandingkan US$442,9 juta pada April tahun yang sama.

Padahal sebelumnya industri alas kaki masih belum menjajaki pertumbuhan karena penurunan ekspor yang mendera sejak pertengahan tahun lalu.

Bahkan pada Mei 2023, kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali terjadi di sektor ini, dilakukan oleh perusahaan produsen Puma yang berorientasi ekspor di Tangerang, kepada 600 karyawannya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Budiarto Tjandra menyebutkan peningkatan ekspor yang terhitung secara m-t-m ini karena pada April lalu sektor alas kaki terhitung mengantongi pesanan luar negeri yang sepi.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin), melalui unit pendidikan vokasi Akademi Komunitas Manufaktur Bantaeng (Akom Bantaeng), Sulawesi Selatan, menjalin kerja sama dengan empat industri logam terkait penyediaan SDM industri kompeten.

Akom Bantaeng menandatangani MoU dengan PT Merdeka Tsingshan Indonesia, PT Wahyu Pradana Bina Mulia, PT Biota Laut Ganggang, dan PT Indonesia Pomalaa Industrial Park.

"Akom Bantaeng merupakan salah satu dari empat unit pendidikan tinggi Kemenperin yang didampingi oleh S4C, sebuah lembaga yang didukung pemerintah Swiss dan BPSDMI untuk melakukan pendampingan pengembangan sekolah dan peningkatan hubungan kemitraan dengan industri," kata Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin Emmy Suryandari dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Industri kimia, farmasi, dan tekstil (IKFT) terus berupaya untuk memberikan kontribusi yang signikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Pada triwulan I tahun 2023, sumbangsih sektor IKFT terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai 3,88 persen.

“Untuk ekspor sektor IKFT sepanjang tahun 2022 mencapai USD53,97 miliar, naik jika dibandingkan pada tahun 2021 yang hanya sebesar Rp49,21 miliar,” kata Plt. Direktur Jenderal IKFT Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (14/6). Sektor yang menjadi andalan ekspor tersebut, antara lain industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar USD21,41 miliar serta industri pakaian jadi sebesar USD9,69 miliar.

Pada triwulan I tahun 2023, dari sumbangsih sektor IKFT, nilai pengapalan terbesar berasal dari industri kimia dan barang dari kimia yang mencapai USD4,28 miliar, disusul industri pakaian jadi (USD2,03 miliar), industri kulit dan alas kaki (USD1,94 miliar), industri barang karet dan plastik (USD1,68 miliar), industri tekstil (USD934,72 juta), industri bahan galian non logam (USD306 juta), serta industri farmasi dan obat tradisional (USD175 juta).

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan sebanyak tiga pabrikan otomotif asal Jepang berkomitmen meningkatkan ekspor kendaraan bermotor yang diproduksinya di Indonesia.

Ketiga perusahaan, yang ditemui Menperin dalam kunjungan kerja ke Jepang, yaitu Fuso, Daihatsu, dan Isuzu, menyambut baik harapan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekspor, baik melalui penambahan volume maupun negara tujuan ekspor, dari pabrik-pabriknya di Indonesia.

"Dalam pertemuan dengan para principal industri otomotif di Jepang, kami mendorong peningkatan ekspor dari Fuso, Daihatsu, dan Isuzu," kata Menperin di Jakarta, Kamis.

Menperin meminta pabrik Fuso di Indonesia untuk dapat menjajaki pasar ekspor, terutama ke negara-negara ASEAN serta Australia.

Pabrikan tersebut menjual kendaraan komersial sejumlah 1,2 juta unit ke ASEAN dan 303.741 unit ke Australia.