Raksasa mobil listrik Vietnam, Vinfast berencana membangun pabrik di Indonesia. Niatan ini terungkap setelah Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Vietnam (PKV) To Lam.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Vinfast mengungkapkan keinginan untuk berinvestasi membangun pabrik di Indonesia. Bahkan sudah ada opsi lokasi yang diajukan dan segera dipilih oleh Vinfast.
"Ada rencana bangun pabrik, lokasi sudah ada, tapi saya belum ingat," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).
Vinfast, kata Airlangga, juga berencana membangun ekosistem tempat pengisian baterai mobil listrik yang jumlahnya mencapai 100 ribu unit di Indonesia.
Memasuki bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri 2025, daya beli masyarakat mengalami peningkatan yang berdampak positif pada pertumbuhan sektor manufaktur.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, inflasi Indonesia tetap terkendali, meski inflasi inti menunjukkan kenaikan. Hal ini mencerminkan ketahanan ekonomi domestik.
Pada Februari 2025, Indonesia mengalami deflasi 0,48 persen month-to-month (mtm) atau 0,09 persen year-on-year (yoy). Namun, inflasi inti tetap naik 0,25 persen (mtm) atau 2,48 persen (yoy). Lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 2,38 persen (yoy).
“Pemerintah terus menjaga daya beli masyarakat dan mendorong konsumsi domestik melalui penyaluran bantuan sosial dan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ASN serta pekerja swasta,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025).
Industri furnitur atau mebel nasional saat ini masih terus berkembang. Apalagi furnitur memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, dengan ekspor mencapai US$ 2,37 miliar pada tahun 2024, menunjukkan peningkatan yang stabil dari tahun-tahun sebelumnya. Sebagai ajang bertemunya pelaku industri dengan buyers internasional, IFEX menjadi wadah tepat untuk membuka jalan kemitraan dagang dan peluang investasi bagi pelaku industri.
Selama empat hari, ribuan pengunjung dan potential buyers dari berbagai negara menikmati produk-produk mebel dan kerajinan unggulan yang menampilkan desain furnitur inovatif, material berkelanjutan, dengan skill pengrajin terbaik. Pengunjung dapat mengeksplorasi berbagai kategori produk, termasuk furnitur indoor dan outdoor, dekorasi rumah, kerajinan, dan lain-lain.
"Melihat capaian selama empat hari ini, kami kembali menegaskan optimisme HIMKI dan pelaku industri akan masa depan industri mebel dan kerajinan Indonesia. Terlebih pasca Covid-19 kemarin banyak pameran furnitur dunia yang tutup dan ini membuka peluang bagi kita untuk menjadi pameran yang ditunggu dan dicari oleh buyers internasional," ujar Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur dalam siaran pers, Minggu (9/4/2025).
Kementerian Perindustrian menilai sektor manufaktur dalam optimisme yang cukup baik pada awal tahun. Tantangan banjirnya produk impor dinilai menjadi aspek penting yang patut diwaspadai.
Kondisi ini dilatarbelakangi capaian Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global, menunjukkan bahwa PMI manufaktur Indonesia pada bulan Februari menyentuh level 53,6 atau naik dari capaian bulan Januari di angka 51,9.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, PMI manufaktur yang berada di atas level 50 mencerminkan industri dalam kondisi ekspansif. Untuk fase ekspansi PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Februari ini merupakan titik tertinggi sejak 11 bulan terakhir.
Level ekspansi ini juga sejalan dengan capaian Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang telah dilansir sebelumnya oleh Kementerian Perindustrian, yang memperlihatkan IKI pada Februari 2025 tercatat di level 53,15. Posisi tersebut meningkat 0,05 poin dibandingkan Januari 2025 atau meningkat 0,59 poin dibandingkan dengan Februari tahun lalu.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus terus memantau kinerja sektor industri di dalam negeri di tengah dinamika kondisi perekonomian global. Hal tersebut berpengaruh pada perekonomian nasional, serta sektor industri manufaktur sebagai salah satu kontributor utamanya.
“Bahwa memang benar ada penutupan beberapa pabrik dan pemutusan hubungan kerja (PHK), kami menyampaikan empati kepada perusahaan industri dan pekerja yang mengalami hal tersebut. Kemenperin terus berupaya meningkatkan investasi baru di sektor manufaktur, mendorong munculnya industri baru untuk mulai berproduksi sehingga menyerap tenaga kerja baru lebih banyak dan menjadi alternatif lapangan kerja bagi pekerja yang terdampak PHK,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta.
Meski demikian, Agus menyampaikan bahwa sektor manufaktur menyerap tenaga kerja baru lebih banyak, dibanding jumlah pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja. Hal ini diketahui dari pelaku industri yang melaporkan mulai melakukan produksi pada Kemenperin.
Industri manufaktur di Indonesia masih menunjukkan geliat pada Februari 2025. Menurut data S&P Global, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Februari menyentuh level 53,6 atau naik signifikan hingga 1,7 poin dari capaian bulan Januari di angka 51,9.
PMI manufaktur yang berada di atas level 50 mencerminkan dalam kondisi ekspansif yang sejalan dengan capaian Indeks Kepercayaan Industri (IKI)di level 53,15 pada Februari 2025. Untuk fase ekspansi PMI Manufaktur Indonesia pada Februari ini merupakan titik tertinggi sejak 11 bulan terakhir.
“Ini menandakan sektor industri manufaktur terus berkembang dengan optimisme yang cukup tinggi di awal tahun,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi, Senin, 3 Maret 2025.
Meskipun di tengah berbagai dinamika politik dan ekonomi global, industri manufaktur nasional tetap menunjukkan kepercayaan yang tinggi. Hal ini mencerminkan kondisi iklim usaha di Indonesia yang kondusif karena adanya beberapa regulasi pemerintah yang mendukung daya saing sektor industri.
Page 5 of 127