Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya membangkitkan kembali kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional dan tidak akan membiarkan industri TPT menghadapi tantangan sendiri.

Pemerintah bersama seluruh ekosistem industri TPT bersinergi menghadapi berbagai tantangan serius, mulai dari dinamika ekonomi global maupun dari impor produk jadi di pasar domestik.

“Pemerintah tidak akan membiarkan sektor TPT yang tengah menghadapi berbagai tantangan berjalan sendiri. Kami bersama dunia usaha berkomitmen untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada di lapangan,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan kunjungan kerja ke pameran Inatex – Indo Intertex 2025 di Jakarta, Kamis (17/4).

Untuk mempertahankan dan mempercepat pertumbuhan industri TPT, Menperin menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk mendukung dunia usaha. Berbagai insentif dan kebijakan pro-industri telah disiapkan, mulai dari fasilitasi pembiayaan, pelatihan SDM industri, hingga penguatan pengawasan impor dan kebijakan pengendalian produk asing.

Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mengungkap kesiapan industri mebel lokal untuk mengambil alih pangsa pasar China di Amerika Serikat (AS) imbas perang tarif antara AS-China.

Terlebih, furnitur asal Indonesia disebut terbebas dari kebijakan tarif resiprokal atau bea masuk tambahan ke AS sebesar 32%. Pasalnya, komoditas tersebut dinilai tak berisiko dan masih saling menguntungkan dalam perdagangan kedua negara.

Ketua Umum Himki Abdul Sobur mengatakan peluang ekspor furnitur ke AS masih sangat terbuka, bahkan bisa meningkat kala perang dagang berlangsung. Dia pun meminta pelaku usaha agar memanfaatkan momentum saat ini.

"Meningkatkan kapasitas produksi dan desain agar bisa mengisi kekosongan pasar akibat tergesernya produk dari negara-negara yang dikenai tarif terutama ceruk pasar yang ditinggalkan China hampir US$10 miliar," kata Sobur kepada Bisnis, Minggu (13/4/2025).

Indonesia dan Arab Saudi terus berupaya meningkatkan kerja sama yang komprehensif di berbagai bidang, termasuk di sektor industri. Kedua negara telah memiliki hubungan diplomatik yang sudah terjalin secara historis dan strategis sejak tahun 1950.

“Hubungan kedua negara terus berkembang, tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam perdagangan, investasi, pendidikan, dan kerja sama industri. Kedua negara juga sepakat untuk saling mengisi dan melengkapi kebutuhan di sektor industri,” kata Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya seusai menerima kunjungan Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef di Jakarta, Rabu (16/4).

Menperin optimistis, pertemuan bilateral ini dapat menjadi langkah konkret untuk memperkuat kerja sama khususnya di sektor industri. Diharapkan, dengan terjalinnya kolaborasi ini akan dapat memacu perekonomian bagi kedua negara yang lebih bernilai tambah, inklusif, dan berkelanjutan.

Presiden Prabowo Subianto meminta para menterinya untuk meninjau ulang regulasi terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Prabowo menilai aturan TKDN yang selama ini berlaku terkesan dipaksakan dan justru menghambat daya saing industri dalam negeri.

Hal itu disampaikan Presiden dalam acara Sarasehan Ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Prabowo menekankan, penerapan TKDN seharusnya dilakukan dengan pendekatan yang lebih realistis dan fleksibel, bukan justru membebani pelaku industri.

Pengamat ekonomi Erwin Suryadi menilai pernyataan Presiden menunjukkan kepeduliannya terhadap realita yang dihadapi sektor manufaktur dalam negeri.

"Masih banyak pabrikan kesulitan menekan harga pokok produksi karena keterbatasan bahan baku lokal. Contohnya, mesin kendaraan, baja khusus, hingga aluminium, masih harus diimpor," kata Erwin dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025).

Perusahaan farmasi asal China, Allmed Medical mulai membangun fasilitas produksinya di Indonesia. Hal ini dilakukan oleh anak usahanya PT Ace Medical Products Indonesia di KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah.

Groundbreaking pembangunan fasilitas produksi PT Ace Medical Products Indonesia baru saja dilakukan dengan menempati lahan seluas 24,8 hektare. Allmed akan memulai fase konstruksi pabrik berteknologi tinggi senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun.

Proyek ini merupakan hasil tindak lanjut dari penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) yang telah dilakukan pada 17 Desember 2024. Pabrik ini ditargetkan rampung pada April 2026 dan diproyeksikan akan menyerap lebih dari 3.500 tenaga kerja lokal untuk berbagai posisi, mulai dari manajemen, sumber daya manusia, hingga produksi dan teknis operasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, furnitur tak akan terkena tarif impor timbal balik atau resiprokal sebesar 32% dari Amerika Serikat (AS).

Dengan kata lain, ekspor furnitur ke Negeri Paman Sam tidak akan dikenakan tarif resiprokal. Airlangga mengatakan, furnitur masuk pengecualian dari kebijakan Presiden AS Donald Trump lantaran AS masih membutuhkan pasar alternatif untuk pasokan komoditas tersebut.

"Furnitur tidak dikenakan tarif tinggi karena timber [kayu] AS sedang perang dengan Kanada sehingga butuh sumber alternatif," kata Airlangga dalam acara Sarasehan Ekonomi 2025 di Jakarta, Selasa (8/3/2025).

Selain furnitur, komoditas RI yang tak terkena kebijakan tarif Trump adalah emas dan tembaga. Airlangga mengingatkan bahwa kesempatan itu harus dimanfaatkan secara optimal. Pasalnya, kelonggaran itu dapat membuka peluang pengembangan hilirisasi dan penjualan furnitur ke AS.